Logo Bloomberg Technoz

Program MBG GoTo Pakai Teknologi, Kementerian PANRB Apresiasi

Redaksi
26 January 2025 11:04

Dok. GOTO
Dok. GOTO

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) memberikan apresiasi atas implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. 

Program MBG CSR Goto yang dimulai sejak Mei 2024 silam itu diselenggarakan guna mendukung Program MBG Presiden Prabowo Subianto. 

Apresiasi itu disampaikan saat kunjungan tim Kementerian PANRB di  SDN Lowokwaru 3 Malang, Jawa Timur, yang menjadi salah satu sekolah penerima manfaat dari Program MBG CSR GoTo. 

Asisten Deputi Perumusan Sistem dan Strategi Kebijakan Layanan Publik Kementerian PAN-RB, Muhammad Yusuf Kurniawan, mengapresiasi inisiatif GoTo dalam menjalankan program itu karena sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi bagi generasi muda. 

“Kami sangat mendukung program yang diinisiasi Gojek, karena bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sektor swasta dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi konkret bagi kebijakan yang ada,” katanya saat hadir dalam kesempatan tersebut. 

Menurut Yusuf, program MBG  bertujuan untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, serta mendapat akses pendidikan berkualitas. 

Adapun kolaborasi dengan Gojek dalam program ini menjadi contoh penerapan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi. Program MBG diharapkan dapat direplikasi di daerah lain, terutama yang masih menghadapi masalah gizi. 

“Digitalisasi memberikan banyak kemudahan, tidak hanya dalam hal efisiensi waktu, tetapi juga dalam memastikan bahwa bantuan sampai pada target yang tepat,” kata Yusuf. 

Dia mengatakan, penggunaan platform digital, seperti yang dilakukan oleh Gojek, dapat mempermudah masyarakat yang membutuhkan untuk mengakses bantuan dengan lebih mudah, transparan, dan terjamin kualitasnya. “Ini adalah langkah penting dalam memastikan program-program lainnya lebih inklusif dan dapat menjangkau lebih banyak orang secara efektif,” katanya. . 

Ade Mulya, Chief Public Policy and Government Relations GoTo, mengatakan program CSR MBG, GoTo menggunakan pendekatan digital terintegrasi dengan memanfaatkan portal untuk pemesanan makanan dari pihak sekolah yang akan dikirimkan langsung ke mitra UMKM GoFood dan juga secara otomatis dikirimkan ke mitra driver Gojek ketika makanan siap diambil. 

Mitra UMKM GoFood yang berpartisipasi dalam program ini menerima pesanan paket makanan 4 hari sebelumnya dari pihak sekolah sehingga UMKM dapat mengaji kebutuhan belanja bahan baku agar bahan yang dipakai selalu segar. 

GoTo juga memberikan pelatihan dan panduan untuk para mitra UMKM GoFood agar dapat memastikan kandungan nutrisi dan higienitas tetap terjaga.  

Ekosistem digital GoTo memungkinkan orang tua untuk memantau proses pemesanan makanan bagi anak secara transparan, sehingga meningkatkan rasa aman.  Fitur ini juga  memberikan kontrol kepada orang tua untuk terlibat aktif, bahkan dapat membatalkan pesanan jika anak berhalangan hadir.  Dengan demikian, GoTo  memberikan solusi praktis bagi orang tua dalam mengawasi  konsumsi makanan anak. 

Sedangkan untuk memastikan makanan diantar tepat waktu, aplikasi mitra UMKM GoFood yang disebut GoBiz secara otomatis menjadwalkan panggilan ke mitra driver Gojek untuk mengambil makanan ketika sudah siap. Untuk memastikan keamanan pada saat pengiriman, GoTo membatasi jarak pengiriman maksimal 3 km dari lokasi mitra UMKM GoFood ke sekolah. 

“Dengan menggunakan ekosistem digital GoTo yang terintegrasi, mulai dari teknologi, hingga UMKM GoFood dan mitra Gojek, kami ingin mempermudah seluruh proses pengiriman dan pengantaran makanan untuk siswa, dengan higienitas yang terjaga, sembari memberikan dampak ekonomi positif ke mitra kami,” Ade menjelaskan. 

Program MBG yang berbasis teknologi juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pihak, seperti UMKM lainnya, hingga semua stakeholder yang ingin memantau distribusi bantuan dengan lebih terorganisir.

Selain itu, digitalisasi memungkinkan evaluasi dan pelaporan yang lebih cepat, membantu pihak terkait untuk menilai sejauh mana program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

Program MBG CSR GoTo di SDN Lowokwaru 3 Malang telah dimulai sejak 19 Agustus 2024 dengan total lebih dari 34.000 paket MBG telah didistribusikan kepada siswa. 

Pihak sekolah juga memuji inovasi teknologi yang diterapkan GoTo dalam menjalankan program ini. Kepala Sekolah SDN Lowokwaru 3 Malang Anis Yuniati mengatakan dengan adanya fitur admin portal, pihak sekolah dapat memberikan masukan terkait variasi menu, alergi siswa, dan preferensi makanan secara mudah dan efektif.  

“Misalnya, jika ada menu yang terlalu pedas, kami bisa langsung memberitahu pihak GoTo dan UMKM melalui fitur feedback. Alhamdulillah, masukan kami selalu ditindaklanjuti sehingga menu yang disediakan kini lebih sesuai dengan selera siswa,” kata Anis.

Dampak Ekonomi MBG

Sebelumnya, dalam keterangan resmi GoTo, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengungkapkan bahwa sejak uji coba yang dimulai pada 20 Mei 2024, program MBG CSR ini sudah menjangkau 13 kota/kabupaten, termasuk Bogor, Bandung, Jakarta Timur, Malang, Surabaya, dan Medan.

 Total ada 31 sekolah dan lebih dari 10.000 siswa penerima manfaat setiap harinya. Secara total, GoTo menargetkan penyaluran sekitar 3 juta porsi makanan bergizi gratis.

 Patrick mengatakan inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan sebagai karya anak bangsa, salah satu wujud nyata dari komitmen GoTo Group untuk berjuang bersama pemerintah dalam pembangunan ekonomi Indonesia. “Kami juga memanfaatkan program ini untuk mengukur dampak ekonomi, seperti efek pengganda pada UMKM dan mitra pengemudi,” kata Patrick.

 Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) sudah melakukan kajian bahwa Program MBG CSR GoTo memberikan dampak ekonomi yang signifikan yakni UMKM yang terlibat dalam program ini rata-rata menambah tiga tenaga kerja baru dan pendapatan bersih naik 33,7% per bulan dari sebelum mengikuti program. Sementara itu, pendapatan bersih mitra pengemudi yang terlibat program ini naik 17%.