"Saya akan fokus pada itu dan melihat intelijen yang ada untuk memastikan bahwa publik mengetahui bahwa agen ini akan mengambil tindakan," ujar Ratcliffe dalam wawancara tersebut.
CIA terus mengevaluasi kedua kemungkinan asal-usul tersebut sebagai hal yang mungkin terjadi dan akan menilai laporan intelijen yang tersedia atau informasi sumber terbuka yang bisa mengubah penilaiannya, kata juru bicara tersebut. Sementara itu, juru bicara Kedutaan China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja.
Perubahan sikap CIA berasal dari pemeriksaan lebih mendalam terhadap informasi yang ada, kata seorang pejabat AS yang akrab dengan masalah ini, menambahkan bahwa tidak ada informasi baru yang menyebabkan perubahan posisi tersebut.
Analisis CIA dilakukan beberapa minggu sebelum kedatangan Ratcliffe setelah mantan direktur Bill Burns mendorong agen tersebut untuk mengambil sikap tegas, meskipun ia tidak memberikan pandangan mengenai posisi yang harus diambil, kata pejabat tersebut yang berbicara dengan syarat anonim. Ratcliffe kemudian memutuskan untuk mendeklasifikasi penilaian ini, tambahnya.
Dalam sidang konfirmasi di Senat bulan ini, Ratcliffe menjelaskan rencananya untuk meningkatkan fokus CIA pada ancaman yang ditimbulkan oleh China dan memperluas pengumpulan intelijen terkait musuh terbesar AS ini.
Ketua Komite Intelijen Senat, Tom Cotton, menyatakan bahwa ia "senang" CIA menyimpulkan pada hari-hari terakhir pemerintahan Biden bahwa teori kebocoran laboratorium adalah penjelasan yang paling masuk akal mengenai asal-usul Covid dan memuji Ratcliffe atas keputusan untuk merilis kesimpulan tersebut.
"Sekarang, hal yang paling penting adalah membuat China mempertanggungjawabkan atas bencana yang mereka timbulkan di dunia," kata Cotton, seorang Republikan dari Arkansas, dalam pernyataan tertulis.
(bbn)