Bos BI Ungkap BI Rate Bisa Turun Lagi, Tergantung Kondisi Rupiah
Azura Yumna Ramadani Purnama
24 January 2025 20:00
![Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat Pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. (Youtube Bank Indonesia)](https://images.bloombergtechnoz.com/data/2024/12/image-20241218141006.jpeg)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku akan mencermati peluang penurunan lanjutan suku bunga acuan BI atau BI Rate, setelah memangkas BI Rate 25 basispoin menjadi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025.
Perry menyatakan penurunan tersebut akan mempertimbangkan perkiraan inflasi ke depan yang diperkirakan tetap rendah, serta pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Namun Perry menegaskan masih mencermati perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang diklaim memiliki nilai fundamental yang kuat meskipun tengah tertekan.
“Kami melihat perkiraan inflasi ke depan rendah misalnya inflasi IHK pada akhir tahun kami perkirakan sekitar 2,7%. Bahkan inflasi inti juga rendah 2,6%, dari pertimbangan ini kenapa ruang penurunan suku bunga terbuka,” kata Perry dalam konferensi pers KSSK, Jumat (24/1/2025).
Sementara dari sisi pertumbuhan ekonomi, Perry menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku otoritas moneter, untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2% di tahun 2025. Sebagaimana yang telah dipatok oleh pemerintah dalam APBN 2025.
Perry menegaskan, aspek inflasi dan pertumbuhan ekonomi sejauh ini sudah menunjukkan kemungkinan BI untuk dapat memangkas suku bunga acuan lebih lanjut. Namun, dari sisi nilai tukar rupiah, Perry menegaskan masih mencermatinya.