Logo Bloomberg Technoz

Baru Awal Tahun, KSSK Lapor Rupiah Melemah 1,14% (Ytd)

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 January 2025 19:40

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hingga 1,14% dalam perhitungan tahun berjalan atau year to date (ytd) pada awal tahun ini, tepatnya hingga 23 Januari 2025. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan nilai tukar rupiah tertekan akibat indeks mata uang dolar AS yang menguat terhadap hampir seluruh mata uang regional, termasuk rupiah pada awal tahun ini. 

"Untuk awal 2025, tekanan berasal dari mata uang dolar AS dari indeks DXI yang menguat, rupiah hingga 23 Januari tercatat melemah 1,14%. Ini lebih baik dari kurs rupiah pada akhir 2024. Hal ini sejalan dengan tren dari nilai tukar mata uang regional lainnya," ujar Sri Mulyani yang juga menjabat Anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan Rutin KSSK, Jumat (24/1/2025).

Secara keseluruhan tahun hingga 31 Desember 2024, rupiah tercatat Rp16.095/US$. Artinya sepanjang 2024, rupiah melemah 4,34% dibanding periode akhir 2023.

Meski melemah, Sri Mulyani berdalih bahwa rupiah menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar dolar AS, dan relatif stabil terhadap mata uang negara berkembang, sejalan dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia (BI).