"Yield INDOGB-10 tahun akan menguat di kisaran 6,4%-6,5% karena selisih yield INDOGB dibanding UST 10-tahun, yang sudah kembali di atas 300 bps, sehingga rupiah diperkirakan terkonsolidasi dalam rentang Rp14.700-Rp14.800/US$," kata Macro Strategist Samuel Sekuritas, Lionel Prayadi.
Inflasi inti Amerika bertahan di level 5,5% pada April lalu, dengan inflasi IHK turun ke 4,9%. Menurut analis, data inflasi April itu membuka peluang bagi Fed untuk berbalik arah mulai memangkas bunga acuan pada kuartal akhir 2023 sebesar 75 bps.
"Hal itu mungkin saja terjadi bila inflasi AS turun hingga di bawah 3% pada akhir 2023 melebihi proyeksi terakhir the Fed di bulan Maret sebesar 3,3% secara tahunan," imbuh Lionel.
(rui/wep)
No more pages