Bloomberg Technoz, Jakarta - Mengetahui cara menghitung berat badan (BB) ideal dan mempertahankannya adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan memahami metode perhitungan yang tepat, Anda dapat mengetahui apakah berat badan Anda sudah sesuai. Konsistensi dalam menjalankan pola hidup sehat menjadi kunci untuk mencapai berat badan ideal dalam jangka panjang.
Cara Menghitung BB Ideal yang Tepat

Berikut adalah berbagai metode yang dapat digunakan untuk menghitung berat badan ideal yang dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber.
1. Broca Index (BI)
Broca Index adalah metode klasik yang dikembangkan oleh Pierre Paul Broca, seorang ahli bedah asal Perancis. Metode ini sederhana dan menggunakan tinggi badan sebagai dasar penghitungan, dengan formula yang berbeda untuk pria dan wanita.
Rumus Broca Index:
-
Berat Badan Normal: Tinggi Badan (cm) – 100
-
Berat Badan Ideal Pria: (Tinggi Badan – 100) – [(Tinggi Badan – 100) × 10%]
-
Berat Badan Ideal Wanita: (Tinggi Badan – 100) – [(Tinggi Badan – 100) × 15%]
Contoh Perhitungan: Seorang pria dengan tinggi badan 170 cm:
-
Berat Badan Ideal = (170 – 100) – [(170 – 100) × 10%] = 70 – 7 = 63 kg
Sedangkan untuk wanita dengan tinggi badan yang sama:
-
Berat Badan Ideal = (170 – 100) – [(170 – 100) × 15%] = 70 – 10,5 = 59,5 kg
Kelebihan BI:
-
Mudah dihitung tanpa alat khusus.
-
Cocok untuk individu dengan ukuran tubuh rata-rata.
Keterbatasan BI:
-
Tidak mempertimbangkan usia, komposisi tubuh, atau distribusi lemak.
-
Kurang akurat untuk atlet atau individu dengan massa otot besar.
2. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index (Indeks Massa Tubuh/IMT) adalah metode populer untuk menilai apakah berat badan seseorang berada dalam kategori sehat.
Rumus BMI:
-
Sistem Metrik: BMI = Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (m))^2
Kategori BMI:
-
Di bawah 18,5: Berat badan kurang.
-
18,5 – 24,9: Berat badan normal.
-
25,0 – 29,9: Berat badan berlebih (overweight).
-
30 ke atas: Obesitas.
Kelebihan BMI:
-
Mudah digunakan untuk populasi umum.
-
Memberikan gambaran kasar risiko kesehatan.
Keterbatasan BMI:
-
Tidak memperhitungkan komposisi tubuh.
-
Kurang akurat untuk atlet atau lansia.
3. Waist to Hip Ratio (WHR)
Waist to Hip Ratio (Rasio Pinggang ke Pinggul) digunakan untuk menilai distribusi lemak tubuh dan risiko kesehatan terkait obesitas sentral.
Rumus WHR: WHR = Lingkar Pinggang / Lingkar Pinggul
Kategori WHR:
-
Pria: WHR > 0,9 dianggap berisiko tinggi.
-
Wanita: WHR > 0,85 dianggap berisiko tinggi.
Kelebihan WHR:
-
Mengidentifikasi lemak visceral berbahaya.
-
Memberikan gambaran risiko kesehatan yang lebih spesifik.
Keterbatasan WHR:
-
Tidak mempertimbangkan total lemak tubuh.
-
Kurang akurat untuk bentuk tubuh ekstrem.
4. Waist to Height Ratio (WtHR)
WtHR membandingkan lingkar pinggang dengan tinggi badan untuk menilai risiko kesehatan.
Rumus WtHR: WtHR = Lingkar Pinggang / Tinggi Badan
Kategori WtHR:
-
Risiko rendah: WtHR < 0,5.
-
Risiko tinggi: WtHR ≥ 0,5.
Kelebihan WtHR:
-
Mempertimbangkan ukuran tubuh relatif.
-
Berguna untuk deteksi dini risiko kesehatan.
Keterbatasan WtHR:
-
Tidak mempertimbangkan massa otot atau distribusi lemak tubuh.
5. Persentase Lemak Tubuh
Metode ini menggunakan alat khusus untuk mengukur ketebalan lipatan kulit di beberapa area tubuh.
Kelebihan:
-
Memberikan gambaran lebih akurat tentang komposisi tubuh.
Keterbatasan:
-
Membutuhkan alat khusus dan tenaga profesional.
Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Ideal

Berat badan ideal dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
-
Genetik:
-
Mempengaruhi metabolisme dan distribusi lemak tubuh.
-
Usia:
-
Metabolisme melambat seiring bertambahnya usia.
-
Jenis Kelamin:
-
Pria memiliki massa otot lebih besar dibandingkan wanita.
-
Tinggi Badan:
-
Semakin tinggi seseorang, semakin besar berat badan idealnya.
-
Aktivitas Fisik:
-
Orang yang aktif memiliki kebutuhan kalori berbeda.
-
Pola Makan:
-
Pola makan seimbang membantu mencapai berat badan ideal.
-
Kesehatan:
-
Gangguan kesehatan tertentu dapat memengaruhi berat badan.
-
Gaya Hidup:
-
Stres dan kurang tidur dapat meningkatkan risiko berat badan berlebih.
-
Struktur Tulang:
-
Orang dengan struktur tulang besar cenderung memiliki berat badan lebih tinggi.
-
Komposisi Tubuh:
-
Rasio otot terhadap lemak memengaruhi berat badan sehat.
Tips Mempertahankan Berat Badan Ideal
-
Berolahraga Secara Teratur: Membakar kalori dan membentuk otot.
-
Konsumsi Makanan Sehat: Pilih makanan bergizi seimbang.
-
Kurangi Waktu di Depan Layar: Aktivitas fisik harus lebih diutamakan.
-
Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah: Mengandung serat tinggi untuk membantu kenyang lebih lama.
Dengan memahami metode perhitungan yang sesuai dan menerapkan pola hidup sehat, Anda dapat mencapai dan menjaga berat badan ideal. Hal ini penting untuk menjalani hidup yang lebih sehat, seimbang, dan produktif.
(seo)