Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan dokumen KPK; Widi memiliki tujuh aset tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp152 miliar. Dia juga memiliki beberapa kendaraan mewah dengan nilai total aset mencapai Rp194 miliar.

Selain itu, dia juga tercatat memiliki surat berharga dengan nilai mencapai Rp5 triliun; harta bergerak lainnya Rp43,8 miliar; harta lainnya senilai Rp77 miliar; serta kas dan setara kas mencapai Rp67,1 miliar.

2. Sakti Wahyu Trenggono

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bertemu dengan Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Menteri kelautan dan perikanan ini sempat menjadi pejabat terkaya pada era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dia adalah pengusaha yang menjadi promotor kemenangan Jokowi pada kontestasi di Pilkada Solo, Pilkada DKI Jakarta, hingga Pilpres 2014 dan 2019.

Berdasarkan data KPK, mantan wakil menteri pertahanan tersebut memiliki total harta dan kekayaan mencapai Rp2,66 triliun.

Dia memiliki 48 aset berupa tanah dan bangunan di Bekasi, Sleman, Sragen, Boyolali, Buleleng, Cianjur, dan Jakarta Selatan. Total seluruh asetnya ini mencapai Rp91,02 miliar.

Dia juga melaporkan hanya punya tiga kendaraan yaitu dua mobil dan satu motor dengan nilai Rp1,8 miliar. Bahkan salah satunya adalah motor Honda Beat 2018 yang ditaksir hanya memiliki nilai Rp3,2 juta.

Selain itu, Wahyu juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp22,9 miliar; surat berharga senilai Rp2,22 triliun; kas dan setara kas mencapai Rp156,1 miliar; dan harta lainnya mencapai Rp166,9 miliar.

3. Erick Thohir

Erick Thohir, Bahlil Lahadalia dan Sri Mulyani di Forum Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. (Instagram @erickthohir)

Posisi ketiga ditempati Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang memiliki total harta dan kekayaan mencapai Rp2,31 triliun. 

Dia memiliki 34 aset berupa tanah dan bangunan dengan nilai total Rp419,6 miliar. Namun, sebanyak 24 aset di antaranya berasal dari hibah. Aset-asetnya ini tersebar di wilayah Manggarai Barat, Depok, Bekasi, Pasuruan, Bogor, Tangerang, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.

Selain itu, Erick juga melaporkan punya empat kendaraan dengan nilai Rp4,9 miliar. Salah satunya adalah mobil antik Mercedez Bens W 1969 yang merupakan hibah tanpa akta.

Erick memiliki harta bergerak senilai Rp28,5 miliar; surat berharga senilai Rp1,72 triliun; harta lainnya senilai Rp149,06 miliar; serta kas dan setara kas mencapai Rp192,3 miliar.

Selain itu, dia juga tercatat punya hutang yang sangat tinggi yaitu sebesar Rp203,7 miliar.

4. Andi Amran Sulaiman

Mentan Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Menteri pertanian ini menyerahkan dokumen LHKPN dengan daftar isian mencapai Rp1,24 triliun. 

Pengusaha asal Sulawesi Selatan tersebut tercatat memiliki 56 aset tanah dan bangunan mencapai Rp276,8 miliar. Namun, hanya tiga aset yang berasal dari hibah tanpa akta yaitu sejumlah tanah di wilayah Kota Makassar.

Sisanya merupakan pembelian sendiri yang tersebar di Makassar, Gowa, Konawe Utara, Pangkajene, Bone, dan Jakarta Selatan.

Selain itu, dia mencatat punya sembilan mobil pribadi dengan nilai total Rp15,9 miliar. Dia juga melaporkan punya harta bergerak senilai Rp2,8 miliar; surat berharga Rp858,4 juta; harta lainnya Rp47,53 miliar; serta kas dan setara kas Rp372,9 miliar.

Amran juga mencatatkan punya hutang mencapai Rp326 miliar.

5. Rosan Perkasa Roeslani

Menteri Investasi RI Rosan Roeslani. (Hollie Adams/Bloomberg)

Menteri investasi mengisi posisi terakhir pada daftar lima pejabat Kabinet Merah Putih dengan LHKPN tertinggi. Dia memiliki total harta dan kekayaan mencapai Rp864,6 miliar.

Mantan pimpinan Tim Kampanye Prabowo-Gibran tersebut memiliki 26 aset tanah dan bangunan senilai Rp511,2 miliar. Asetnya tersebut tersebar di Sumbawa, Manggarai, Lombok Barat, Denpasar, Klungkung, Manggarai Barat, Badung, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.

Dia juga mencatat kepemilikan tiga unit kendaraan dengan nilai Rp1,8 miliar; harta bergerak lainnya Rp20,3 miliar; surat berharga Rp15,7 miliar; harta lainnya Rp253,7 miliar; serta kas dan setara kas Rp61,7 miliar.

(azr/frg)

No more pages