"Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan kami, maka akan ada landasan untuk melanjutkan interaksi yang konstruktif di Selat Taiwan," kata Tsai dalam surat tersebut.
Seperti diketahui, konflik antara Taiwan dan China makin pelik setelah kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan pada Agustus 2022. Tentu saja, kunjungan tersebut ikut membuat hubungan antara Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu ikut memanas.
Kunjungan Pelosi merupakan kunjungan pejabat tinggi pertama kalinya ke Taiwan dalam seperempat abad terakhir, yang mendorong Beijing untuk melakukan latihan besar-besaran dan menembakkan rudal balistik ke pulau tersebut. Pengganti Pelosi dari Partai Republik, Ketua DPR Kevin McCarthy, berencana untuk melakukan perjalanannya sendiri ke Taiwan pada musim semi tahun ini.
(bbn/roy)