Logo Bloomberg Technoz

Alex Longley, Jack Ryan & Julia Fanzeres-Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak Brent turun 1,1% ke level US$79,29/barel. Harga tembaga turun 0,6% ke US$4,34/pound, sementara harga emas naik 1,2% ke US$2.741,28/ounce.

Harga minyak dan logam industri turun setelah Presiden Donald Trump masih memberikan isyarat perang dagang, terutama dengan ancaman tarifnya kepada Meksiko dan Kanada.

Pada saat yang sama, harga emas naik, karena investor cenderung memilih aset bersifat safe haven.

Potensi perang dagang yang baru memberikan implikasi yang merugikan untuk harga komoditas, meski Trump menahan diri untuk mengenakan tarif barang impor dari China. Ini memberikan sedikit kelegaan untuk pasar kedelai dan jagung.

"Ancaman tarif itu nyata, dan membawa risiko pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah," kata Ole Hansen, Head of Commodities Strategy Saxo Bank A/S.

Pada hari pertamanya kembali berkuasa, presiden mengatakan bahwa pada tanggal 1 Februari ia mungkin mengenakan tarif impor setinggi 25% pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko, yang merupakan pemasok minyak mentah utama ke AS. Ia juga mengisyaratkan dorongan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri dan pada akhirnya menurunkan harga.

“Tarif merupakan risiko terbesar bagi prospek logam industri kita,” kata Ewa Manthey, Commodity Strategist ING Groep NV, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah perdagangan tersebut akan mengganggu arus perdagangan dan meningkatkan volatilitas ekonomi.

Emas, salah satu dari sedikit komoditas yang dapat memperoleh keuntungan dari tarif balasan antara AS dan mitra dagangnya, naik 1,2%, sementara perak berjangka naik 1,1%. Meksiko adalah penambang perak terbesar, dan tidak jelas apakah tarif akan berlaku untuk impor logam tersebut.

(bbn)

No more pages