Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia setidaknya akan mendapat komitmen investasi dari sejumlah negara Timur Tengah untuk mendukung program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto hingga mencapai 7 juta unit.
Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo memperkirakan nilai investasi total jumlah unit tersebut mencapai puluhan miliar dolar Amerika Serikat (US$), yang berasal dari Qatar dan Uni Emirat Arab.
"Nanti Tanggal 31 januari Insya Allah nanti disaksikan Presiden di Istana, dari Uni Emirat Arab [UEA], Prabowo sudah setuju. Dari Abu Dhabi nanti 1 juta rumah. Berarti itu 5-7 juta itu sudah hanya dari dua negara," ujar Hashim di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Hashim mengelaborasi bahwa angka puluhan miliar US$ tersebut berasal dari hitungan nilai apartemen yang diperkirakan mencapai US$16-20/unit.
Kemudian, untuk rumah yang akan dibangun di kawasan perdesaan berkisar Rp75-100 juta, serta rumah di perkotaan di kisaran US$18-20 ribu.
"Itu juga beberapa puluh miliar dolar AS dari pemerintah Qatar. Saya kira ini komitmen yang luar biasa. Kita apresiasi," tutur Hashim.
Selain dari kedua negara tersebut, lanjut Hashim, Turki dan Singapura juga disebut telah berkomitmen membantu untuk membangun masing-masing sebanyak 50 ribu dan 100 ribu unit rumah.
Pemerintah Bantu Cicil
Di sisi lain, Hashim mengatakan pemerintah juga akan membantu meringankan cicilan rumah dengan membayarkan cicilan Rp600 per bulan selama 20 tahun, untuk membiayai rumah seharga Rp100 juta.
Namun, bantuan cicilan tersebut hanya akan dilakukan bagi rumah yang dibangun di wilayah perdesaan, dengan perkiraan pembangunan sebanyak 2 juta unit/tahun.
"Untuk kota, nanti kerja sama dengan perbankan. Kalau di pedesaan, itu nanti cicilannya ada, dijamin pemerintah. Itu beda," ujar Hashim.
Terpisah, Anggota Satgas Perumahan Bonny Z Minang menyatakan pemerintah masih menentukan dan memverifikasi sasaran penerima program tersebut.
Hanya saja, dia memastikan rumah yang akan dibangun diperdesaana akan dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)."Untuk pembayarannya negara yang akan mencicil buat mereka yangg tergolong dalam kategori miskin," ujar Bonny.
Bonny juga mengatakan pemerintah akan menyiapkan regulasi berbentuk Peraturan Presiden (Perpres) atau Keputusan Presiden (Keppres) yang menjadi landasan pemberian subsidi cicilan Rp600 ribu/bulan selama 20 tahun tersebut.
Untuk diketahui, program pembangunan 3 juta unit rumah ini akan terbagi menjadi 2 juta unit pembangunan perumahan untuk di desa, dan 1 juta pembangunan unit apartemen di kota.
(ain)