Emiten bank pelat merah spesialis perumahan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengumumkan langkah akuisisi terhadap Bank Victoria Syariah hingga 100%, menurut pengumuman di salah satu surat kabar lokal, dilansir oleh Bloomberg, Senin pagi (20/1/2025).
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan mengakuisisi 100% saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun. Dana akuisisi akan diambil dari pendanaan internal.
Emiten berkode saham BBTN itu telah memulai proses akuisisi terhadap bank umum syariah tersebut, setelah BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS di Jakarta, Rabu (15/1/2025) lalu.
Dalam perjanjian tersebut, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Berdasarkan ringkasan rancangan pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% dan BHP Jakarta 0,0016%.
“BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham 100% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp1,06 triliun. BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank,” papar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
Nixon menjelaskan aksi korporasi BTN terhadap BVIS merupakan bagian dari rencana BTN untuk membentuk suatu bank umum syariah (BUS) melalui strategi anorganik.
Rekomendasi Saham BBTN
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari total 24 analis, sejumlah 19 di antaranya atau setara dengan 80% merekomendasikan buy/beli saham BBTN.
Hanya empat Analis yang merekomendasikan hold. Sementara, hanya satu analis yang merekomendasikan sell. Hal ini mencerminkan sikap bullish terhadap saham BBTN dalam 12 bulan ke depan.
Konsensus menghasilkan target harga Rp1.529/saham. Sedangkan harga saham Bank BTN saat ini berada di level Rp1.100/saham. Artinya, masih ada peluang cuan hingga double digit, menyentuh 39% point-to-point.
Terbaru, Analis Macquarie, Jayden Vantarakis yang memberikan rekomendasi buy dengan pandangan outperform, target harga saham BBTN mencapai Rp1.385/saham.
Kemudian, Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano merekomendasikan buy dengan target harga Rp1.400/saham. Sama halnya, Analis UOB KayHian (Equity), Posmarito Pakpahan, memberikan rekomendasi serupa dengan target harga Rp1.740/saham.
Menariknya lagi, Analis RHB Research, Andrey Wijaya memberikan rekomendasi buy saham BBTN dengan target yang amat bullish mencapai Rp1.990/saham pada 2025.
(fad/aji)