Skrining lebih awal, biasanya dilakukan dengan mamografi, diharapkan dapat menemukan kanker pada stadium awal yang paling dapat diobati, sebelum menyebar luas ke dalam tubuh. Beberapa dokter pun menyarankan agar rekomendasi satgas ini lebih agresif.
“Sangat mengecewakan bahwa satgas ini hanya menyarankan skrining dua tahunan,” kata Sarah Friedewald, pakar citra payudara di Northwestern Medicine, dalam sebuah pernyataan.
Kelompok ahli lain, seperti American College of Radiology, juga merekomendasikan agar sebagian besar perempuan melakukan skrining lebih sering ketimbang dua tahun sekali.
Pedoman kelompok radiologi tersebut mengimbau semua perempuan untuk melakukan penilaian risiko pada usia 25 tahun untuk menentukan apakah skrining sebelum usia 40 tahun diperlukan. Kelompok tersebut menerbitkan pedoman baru untuk perempuan berisiko tinggi awal bulan ini.
(bbn)