Logo Bloomberg Technoz

Kateryna Kadabashy dan Mohammed Hatem - Bloomberg News

Bloomberg, Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman memberikan sinyal untuk menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal komersial setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Dalam pernyataan pertamanya sejak pengumuman kesepakatan tersebut pada Rabu (15/01/2025), pemimpin Houthi Abdulmalik Al-Houthi mengindikasikan bahwa kelompoknya akan mengikuti perjanjian itu, termasuk menghentikan serangan terhadap kapal dan Israel. Namun, ia juga menegaskan bahwa serangan bisa dilanjutkan jika terjadi pelanggaran dari pihak Israel. Hal ini membuat perusahaan pelayaran tetap berhati-hati untuk kembali melintasi Laut Merah.

“Kami akan terus memantau tahap-tahap pelaksanaan perjanjian ini,” kata Al-Houthi dalam pidatonya pada Kamis. “Setiap pelanggaran, pembantaian, atau blokade oleh Israel akan segera kami tanggapi dengan dukungan militer bagi rakyat Palestina.” Ia tidak menjelaskan apakah dukungan itu berupa serangan langsung ke Israel atau terhadap kapal-kapal di perairan.

Para pemilik dan perusahaan asuransi kapal kini menunggu kejelasan sikap Houthi di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden. Dalam beberapa bulan terakhir, serangan misil dan drone yang dilakukan Houthi telah menenggelamkan sejumlah kapal, merusak banyak lainnya, dan memaksa sebagian besar kapal untuk menghindari rute perdagangan vital tersebut. Houthi dan Israel juga telah saling melancarkan serangan langsung.

Kesepakatan gencatan senjata yang didukung AS ini dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu (19/01/2025), meskipun masih menunggu persetujuan kabinet keamanan Israel pada Jumat.

Houthi memulai serangan mereka pada akhir 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di tengah perang Israel-Hamas yang berlangsung. Mereka menyatakan serangan akan terus dilakukan hingga pertempuran berakhir.

Selama setahun terakhir, sebagian besar kapal kontainer yang berafiliasi dengan Barat memilih rute lebih panjang melalui ujung selatan Afrika untuk perjalanan antara Asia dan Eropa, menghindari Laut Merah. Langkah ini mengurangi kapasitas pengiriman global, menaikkan tarif angkutan laut, dan meningkatkan pendapatan perusahaan pelayaran seperti Mitsui OSK.

Raksasa pengiriman kontainer, A.P. Moller Maersk A/S dan Hapag-Lloyd AG, tahun lalu mengumumkan kemitraan berbagi kapal untuk rute alternatif ini.

Gangguan di sektor pelayaran ini juga berdampak pada pendapatan Terusan Suez, dengan otoritas Mesir melaporkan penurunan pendapatan setidaknya US$7 miliar atau sekitar 60% pada tahun lalu.

(bbn)

No more pages