“Perusahaan menunjuk CEO baru sehingga target perusahaan mungkin akan konservatif dan fokus pada peningkatan pendapatan dan laba. Tantangan masih tetap banyak, tetapi tetapi tidak sebanyak kuartal sebelumnya, ditambah harga komponen masih normal dan Toyota memiliki unit produksi untuk menyerap biaya tetap,” kata Hiroki Ihara, analis di Tachibana Securities Co.
Pada Aprill, Sato berjanji bahwa pada 2026, Toyota akan menjual 1,5 juta kendaraan elektrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV)per tahun dan meluncurkan 10 model baru — target ambisius mengingat BEV menyumbang 24.400 dari 9,5 juta mobil yang terjual di seluruh dunia pada2022.
Pada saat yang sama, Sato tetap berpegang pada strategi pendahulunya untuk menyebarkan taruhan Toyota di berbagai teknologi, termasuk mobil hibrida dan bahan bakar hidrogen, serta BEV.
Upaya untuk menghilangkan bahan bakar fosil dan mengurangi perubahan iklim bergantung pada dekarbonisasi pabrikan raksasa seperti Toyota, perusahaan terbesar di Jepang.
Untuk tahun fiskal yang berakhir Maret, Toyota melaporkan laba operasi senilai ¥2,7 triliun, melebihi proyeksi analis sejumlah ¥2,63 triliun dan perkiraan konservatifnya sendiri senilai ¥2,4 triliun. Penjualan naik 18% menjadi ¥37,2 triliun, dibandingkan dengan prediksi analis sebesar ¥36,4 triliun.
(bbn)