Bloomberg Technoz, Jakarta - Meskipun meraih laba Rp206,7 miliar, namun industri jasa financial technology peer-to-peer (fintech p2p) lending atau pinjaman online (pinjol) mencatatkan kredit macet Rp1,43 triliun pada akhir kuartal I-2023.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman P2P lending mencapai Rp51,02 triliun pada akhir Maret 2023. Outstanding ini meningkat 39% dibandingkan setahun lalu yang tercatat Rp36,62 triliun.

Dari total oustanding tersebut, sebanyak Rp46 triliun tergolong kategori pinjaman lancar, yakni pinjaman yang tidak ada keterlambatan, ditambah dengan pinjaman yang terlambat bayar maksimal 30 hari.

Sementara itu, pinjaman tidak lancar mencapai Rp3,58 triliun. Untuk kategori ini adalah pinjaman yang mengalami keterlambatan pembayaran di atas 30 hari sampai 90 hari.

Sementara itu, pinjaman dengan kategori macet mencapai Rp1,43 triliun, meningkat 65% dari setahun lalu yang tercatat Rp866 miliar. Pinjaman yang macet itu terjadi pada  464.134 borrower.