Logo Bloomberg Technoz

Marak P2P Lending Berkasus, Industri Tekfin Hadapi Stigma Negatif

Pramesti Regita Cindy
17 January 2025 13:30

Ilustrasi financial technology peer-to-peer (fintech p2p) lending atau pinjaman online. (Dok Bloomberg)
Ilustrasi financial technology peer-to-peer (fintech p2p) lending atau pinjaman online. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kasus hukum yang menjerat sejumlah platform teknologi finansial (tekfin) berbasis peer-to-peer (P2P) lending membuat pelaku di industri sektor ini turut merasakan dampak negatifnya.

CEO AwanTunai Dino Setiawan mengakui maraknya kasus-kasus hukum tersebut menimbulkan stigma negatif yang turut memengaruhi persepsi pasar terhadap layanan tekfin lainnya.

"Pasti ada kecipratan persepsi negatif dan walaupun itu Investree, KoinWorks, sekarang yang bermasalah apa tuh? eFishery, itu kan juga terkait dengan ada fintech-nya juga. Jadi, satu beberapa banyak bank juga kan [jadi] lebih waspada," kata Dino ketika ditemui di agenda Indonesia Pe-Vc Summit, dikutip Jumat (17/1/2025).

Meski begitu, Dino menekankan AwanTunai tetap mampu menjaga kepercayaan mitra perbankan dan investornya berkat rekam jejak yang solid. Namun, perusahaan tetap mengingatkan pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik bagi seluruh pelaku industri tekfin di Indonesia.

"Akan tetapi, pasti dari sisi pasar, walaupun itu modal dari bank atau investor, ya ada pengaruhnya," jelasnya.