Angelina Rascouet - Bloomberg News
Bloomberg, Penjualan Richemont secara tak terduga melonjak dengan persentase dua digit selama musim holiday shopping (berbelanja saat musim liburan natal). Karena konsumen berbelanja besar-besaran untuk perhiasan Cartier, mendorong saham di sektor barang mewah memiliki harapan akan pemulihan.
Penjualan melonjak 10% selama tiga bulan hingga Desember pada nilai tukar tetap, kata Richemont pada hari Kamis (16/1/2025).
Para analis sebelumnya memperkirakan peningkatan kurang dari 1%. Amerika dan Eropa menjadi pendorong utama kinerja ini, dengan pembelian perhiasan mahal mengimbangi penjualan jam tangan yang lemah.
"Kami memandang hasil ini sebagai sesuatu yang sangat kuat," tulis Piral Dadhania, seorang analis di RBC Capital Markets, dalam sebuah catatan.
Kinerja tersebut mendorong saham Richemont naik hingga 18% ke rekor tertinggi dan meningkatkan saham kelompok barang mewah lainnya, di tengah optimisme bahwa masa terburuk bagi industri ini mungkin telah berlalu, setelah menghadapi penurunan permintaan akibat kenaikan harga yang agresif selama bertahun-tahun.
Meskipun eksposur Richemont yang lebih besar pada perhiasan memberinya perlindungan dari volatilitas kategori mode lainnya, pesaing seperti LVMH, Kering SA, dan Hermes International SCA juga mengalami kenaikan harga saham akibat berita ini.
"Ini adalah sinyal positif bagi pembuat barang mewah kelas atas dan perhiasan mewah," tulis analis Bloomberg Intelligence, Deborah Aitken, dalam sebuah catatan.

Bahkan hasil Richemont di kawasan Asia Pasifik, di mana penjualan turun 7% dalam tiga bulan terakhir, ternyata jauh lebih baik dari perkiraan. Hanya China, di mana konsumen menunjukkan minat yang lebih rendah terhadap barang mewah akibat kekhawatiran tentang kondisi pasar real estat, yang tetap menjadi titik lemah, dengan penjualan merosot 18%.
Kuartal terakhir tahun ini biasanya menjadi periode terpenting bagi merek-merek mewah karena musim belanja liburan. Pengeluaran yang lebih tinggi oleh wisatawan dari Amerika Utara dan Timur Tengah membantu meningkatkan penjualan di Eropa sebesar 19%, tiga kali lipat dari perkiraan.
Richemont memiliki Cartier dan Van Cleef & Arpels, dua merek perhiasan yang sangat diminati. Segmen ini, yang dikenal sebagai hard luxury, sering berkinerja lebih baik di masa ketidakpastian karena perhiasan cenderung lebih abadi dibandingkan tas tangan dan barang mode lainnya. Segmen jam tangan Richemont juga melampaui perkiraan, dengan pendapatan turun lebih sedikit dari yang diharapkan.
"Meski masih rapuh, pasar menunjukkan tanda-tanda stabilisasi di China,” tulis analis Vontobel, Jean-Philippe Bertschy, dalam sebuah catatan.
Namun secara keseluruhan, "terlepas dari situasi yang menantang di China dan pada segmen jam tangan, Richemont tidak pernah sekuat ini," tambahnya.
Beberapa perusahaan yang melayani kalangan sangat kaya mampu menghadapi penurunan pasar barang mewah dengan lebih baik dibandingkan yang menargetkan konsumen dengan daya beli lebih rendah.
Awal pekan ini, Brunello Cucinelli SpA melaporkan pendapatan kuartalan yang kuat dan memperkirakan pertumbuhan penjualan sebesar 10% tahun ini dan tahun depan. Merek Italia tersebut menjual jaket bomber dari kasmir dan vicuña seharga €17.500 (Rp292 juta).
LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, grup barang mewah terbesar di dunia, akan melaporkan pendapatannya pada 28 Januari. Perusahaan Prancis yang dipimpin oleh miliarder Bernard Arnault ini lebih banyak berfokus pada segmen soft luxury, yang mencakup tas tangan dan mode siap pakai.
(bbn)