Logo Bloomberg Technoz

Selama lima tahun terakhir, rerata ICOR Indonesia adalah 6,5, mengutip pandangan Faisal dalam sebuah blog yang dia publikasi tahun 2020.

“Artinya, untuk menambah satu unit output, kita butuh tambahan rerata 6,5 unit modal. Padahal selama pemerintahan sebelumnya pasca Orde Lama, hanya butuh tambahan rerata 4,3 unit modal,” tutur Faisal. “Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, ICOR Indonesia juga relatif jauh lebih tinggi.”

Pada kesempatan yang sama Prabowo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8% bahkan lebih, meskipun dirinya baru menjabat selama tiga bulan.

“Saya semakin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin, kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8%,” jelas dia. Prabowo lantas menyampaikan  banyak pihak yang mencibir atas target yang dipatoknya tersebut dan secara tidak langsung menyakan bahwa pesimisme, minder adalah kelemahan bangsa Indonesia.

Pada kesempatan berbeda Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia, Patrick Sugito Walujo, menyampaikan optimisme terkait prospek target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat mencapai 8%. 

Hal tersebut lantaran kualitas orang-orang yang menjabat di kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Prabwo Subianto saat ini. Meski demikian, Patrick tetap mengingatkan masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah untuk mencapai target ambisius tersebut.

Ia menyoroti perlunya perbaikan mendasar di berbagai sektor ekonomi agar potensi Indonesia dapat sepenuhnya terwujud, dan menyampaikan bahwa 8% adalah sebuah potensi yang bukan mustahil digapai.

“Saya rasa 8% adalah potensi yang benar untuk Indonesia. Ada banyak hal yang menjadi kunci, [dan] banyak hal mendasar yang perlu diperbaiki,” tutur Patrick.  “[Namun] Pemerintahan baru berkuasa [masih] kurang dari 100 hari. Saya pikir kita perlu memberi mereka waktu.”

“Saya rasa 8% adalah aspirasi dan potensi yang benar. Jika Anda bertanya bagaimana [kita] bisa mencapai itu, saya akan mengatakan bahwa [meski] masih terlalu tinggi, tapi masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki,” jelas Patrick.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.032 triliun pada periode 2025-2029 sebagai upaya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029.  Target ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 2 Januari 2025.

 "Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp13.000 triliun lebih sedikit lah Rp13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden," ujar Rosan usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta.

Rosan mengatakan bahwa investasi tersebut diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas. Selain itu, investasi tersebut juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

-Dengan Pramesti Regita Cindy.

(wep)

No more pages