Organisasi produsen minyak dunia tersebut menyampaikan revisi ini dengan membandingkan publikasi bulan sebelumnya berturut – turut sebesar 210 ribu dan 300 ribu barel per hari (bph) menjadi 103,82 juta bph dan 105,57 juta bph.
“Penurunan harga minyak mentah Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia lain yang mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir,” terang Chrisnawan.
Data lain dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa stok gasoline AS mengalami kenaikan sebesar 9,1 juta bbl menjadi 223,7 juta bbl pada akhir Desember 2024 dibanding bulan sebelumnya.
Pada wilayah Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh Caixin Cina General Services PMI (Purchasing Manager Index) turun menjadi 51.5 di bulan November 2024 mom. Terjadi pula penurunan crude run rate Taiwan pada akhir Desember 2024 menjadi 73.9% (795 ribu bph dari total kapasitas 1.1 juta bph) dari 72.9% pada akhir November 2024.
Perkembangan harga minyak mentah secara rerata pada Desember 2024:
- Dated Brent turun US$0,53/bbl dari US$74,47/bbl menjadi US$73,94/bbl
- WTI (Nymex) naik US$0,15/bbl dari US$69,54/bbl menjadi US$69,70/bbl
- Brent (ICE) turun US$0,27/bbl dari US$73,40/bbl menjadi US$73,13/bbl
- Basket OPEC naik US$0,02/bbl dari US$72,98/bbl menjadi US$73,00/bbl
- Rerata ICP turun US$0,21/bbl dari US$71,83/bbl menjadi US$71,61/bbl.
Ketetapan harga minyak ICP meliputi minyak mentah utama dan lainnya (Minyak Mentah Permanen, Minyak Mentah Sementara), yang disetujui Bahlil Lahadalia pada 9 Januari 2025 lalu.
(wep)
