"Kita lihat bersama-sama, kondisi industri secara keseluruhan sedang mengalami tantangan baik secara nasional maupun global. Kondisi politik juga dinamis, terutama tahun lalu, yang membuat kami harus berhati-hati, terlebih dalam melihat potensi atau kondisi yang ada."
Ekosistem Game
Sejauh ini, Bukalapak juga belum memiliki rencana ekspansi secara regional ke kawasan ASEAN.
Perusahaan masih memilih untuk fokus pengembangan bisnis yang dinilai menguntungkan, salah satunya industri gaming.
"Fokus kami adalah untuk memperkuat ekosistem gaming yang ada di Indonesia terlebih dahulu, karena pertama kami melihat bahwa gaming memiliki potensi pasar yang besar, dan kami juga percaya bahwa jika kami memulai dengan mendukung pengembangan game lokal dan juga organisasi pengguna yang ada di Indonesia akan membantu kami juga untuk bisa memberikan solusi gaming yang relevan untuk dibawa ke pasar internasional di kemudian harinya."
Itu menjadi salah satu fokus Bukalapak saat ini yang menjual produk virtual.
Victor mengatakan, dengan populasi muda yang juga semakin melek teknologi dan juga semakin meningkatnya kebutuhan akan transaksi digital, pihaknya optimistis bahwa produk virtual akan memiliki pertumbuhan yang signifikan dan akan memiliki memberikan kontribusi yang akan semakin positif kepada perusahaan.
"Kami menargetkan bahwa peningkatan kontribusi produk virtual terhadap pendapatan akan bisa berkelanjutan dan juga terus meningkat dan juga kami juga berusaha untuk memberikan nilai tambah bagi para pengguna sekaligus memperbaiki ekosistem layanan digital kami," jelas Victor.
"Kami juga akan terus melakukan pengembangan-pengembangan inovasi maupun juga melakukan riset terhadap pasar untuk mengetahui kebutuhan yang ada di masyarakat untuk pengembangan produk-produk baru di layanan produk virtual kedepannya."
(dhf)