Selain itu, beberapa sifat buruk yang dimiliki oleh bangsa Indonesia menurutnya juga perlu dikoreksi. Sebab kata dia, jika Indonesia masih saja merasa dirinya rendah maka akan terdapat suatu sifat tidak berani.
Meski begitu, dalam pemerintahan yang dimpimpinnya Prabowo mengaku justru tidak menemukan hal tersebut. Terlebih, para menteri Kabinet Merah Putih sangat membantunya.
“Setelah saya masuk, dibantu oleh menteri-menteri saya, saya positif, kita akan bikin kejutan-kejutan besar di minggu-minggu dan bulan-bulan yang akan datang,” tutur dia.
Prabowo juga menyinggung praktik-praktik yang membuat kebocoran anggaran, yakni melebih-lebihkan perhitungan anggaran secara tidak bijak.
“Dan manakala kita tinggalkan akal sehat, manakala kita tinggalkan hitungan berdasarkan logika yang terjadi adalah distorsi dan disfungsi,” kata Prabowo.
Dengan begitu, Prabowo meminta seluruh pihak untuk memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Menurut dia, potensi tersebut harus dimaksimalkan sembari mengurangi praktik pemborosan.
“Saudara pengusaha seharusnya saudara yang lebih paham perusahaan yang tidak efisien, perusahaan yang bekerja dengan seenaknya tidak mungkin survive,” ucapnya.
“Kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan, yasudah itu menuju pailit. Tidak mungkin, ada organisasi yang survive kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan,” tegas Prabowo.
Atas dasar itu, Prabowo mengklaim akan memimpin pemerintahan yang efisien. Hal ini, bahkan menurutnya kerap diragukan oleh berbagai pihak.
“Saya paham banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa tercapai, saya paham. Saya paham bahwa setiap organisasi setiap institusi, apalagi yang sudah terbiasa bertahun dengan praktik tidak efisien, pemborosan , akan berusaha untuk mengakal-akali pimpinan,” tutur dia.
(ain)