BI Rate Turun, Seberapa Ampuh Dorong Pertumbuhan Ekonomi?
Ruisa Khoiriyah
16 January 2025 15:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia yang tanpa aba-aba memangkas bunga acuan BI rate di tengah ancaman yang tengah dihadapi oleh nilai tukar rupiah, menuai kontroversi baru.
Dalam taklimat media kemarin siang, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan dengan gamblang, ini adalah saat yang tepat bagi bank sentral melakukan pelonggaran. "Ini saatnya menurunkan suku bunga untuk menciptakan kisah pertumbuhan yang lebih baik," kata Perry.
Bahkan, untuk pertama kalinya isi pernyataan lengkap keputusan Rapat Dewan Gubernur BI menyebutkan, BI mendukung penuh implementasi program-program Pemerintah dalam Asta Cita, delapan visi utama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital.
Lantas, benarkah menurunkan BI rate bakal ampuh membantu kebangkitan ekonomi domestik sesuai harapan? Beberapa indikator ekonomi domestik memang telah memperlihatkan gejala kelesuan, mulai dari konsumsi rumah tangga yang melemah hingga kontraksi manufaktur yang berimbas pada gelombang PHK.
Bunga acuan yang tinggi, sudah naik 275 basis poin selama periode Juli 2022 hingga Agustus 2024 dari posisi 3,50% menjadi 6,25% pada Agustus lalu. BI rate tinggi dinilai berkontribusi pada tingginya bunga kredit hingga dinilai memberatkan dunia usaha. Dua kali penurunan BI rate yakni pada September lalu dan kemarin ke level 5,75%, diharapkan jadi awal dari pemulihan ekonomi domestik.