Di samping itu, mereka telah memiliki 16 pusat R&D yang berlokasi di Shenzhen, Dongguan, Suzhou, Shanghai, Nanjing, Xi'an, Xiamen, Hefei, Chuzhou, Dalian, Taipei (China), serta Milpitas (Amerika Serikat).
Adapun cabang layanan mereka tersebar di Shenzhen, Shanghai, Hong Kong, dan Taiwan (China); Milpitas dan California (Amerika Serikat); Singapura; Yokohama dan Osaka (Jepang); Seoul (Korea Selatan); serta Manchester dan Oxford (Inggris).
Luxshare yang diketahui juga telah menjadi salah satu mitra utama Apple dalam memproduksi berbagai perangkat.
Berikut adalah beberapa produk Apple yang diproduksi oleh Luxshare mengutip dari berbagai sumber:
AirPods:
Luxshare telah memproduksi headphone nirkabel AirPods untuk Apple sejak paruh pertama tahun 2017.
iPhone:
Pada akhir tahun 2022, Luxshare dipercaya oleh Apple untuk memproduksi lebih banyak iPhone, terutama setelah adanya gangguan produksi di pabrik Foxconn.
MacBook:
Luxshare juga memproduksi komponen untuk MacBook, termasuk konektor kabel.
Apple Vision Pro:
Luxshare berperan sebagai produsen awal dan satu-satunya untuk perangkat Apple Vision Pro.
AirTag:
Luxshare diketahui akan membangun pabrik di Batam, Indonesia, untuk memproduksi komponen AirTag, dengan investasi senilai US$1 miliar.
Selain itu, Luxshare juga terlibat dalam pengembangan perangkat realitas tertambah (augmented reality) Apple.
Produsen iPhone Apple bisa kena sanksi dari Indonesia
Diketahui, keberadaan Luxshare merupakan kepanjangan tangan dari rantai pasok Apple Inc di Indonesia. Produsen iPhone ini mendapat tekanan dari pemerintah Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan investasi langsung, tidak hanya sebatas skema investasi.
Hasilnya kesepakatan investasi US$1 miliar diraih lewat komitmen Luxshare-ICT menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani. Bahkan Luxshare diklaim Rosan siap menambah investasi menjadi US$10 miliar.
Lobi Apple, yang mendorong Luxshare investasi di Indonesia, jadi bagian dari rencana perusahaan agar sertifikat TKDN iPhone 16 bisa terbit dari Kementerian Perindustrian. Sayangnya, Kemenperin menolak. Petinggi Apple yang menemui Menperin Agus Gumiwang pun pulang dengan tangan kosong.
Agus Gumiwang tegas menyebut Apple belum mengimplementasikan komitmen dalam skema tiga atau investasi langsung. Ini masih ditambah dengan kekurangan komitmen investasi lama sekitar US$10 juta.
Ia menambahkan bahwa perusahaan AS tersebut perlu memenuhi peraturan lokal yang mengharuskan mereka memproduksi sebagian iPhone atau komponen iPhone di dalam negeri.
Informasi dari orang-orang yang meminta tidak disebutkan namanya karena membahas masalah sensitif, menunjukkan adanya dinamika kekuasaan internal yang terjadi dalam pemerintahan Prabowo.
(wep)