Siaran pers Departemen Perdagangan menyebut, AS juga memperluas persyaratan perizinan pada pabrik pengecoran — perusahaan seperti TSMC yang memproduksi cip untuk pelanggan eksternal — dan perusahaan pengemasan yang ingin mengekspor semikonduktor canggih.
Aturan yang lebih ketat berlaku kecuali cip tersebut ditujukan untuk pelanggan "tepercaya" yang membuktikan prosesornya berada di bawah ambang batas kinerja yang ditentukan, atau jika cip tersebut dikemas oleh perakit yang disetujui memverifikasi kemampuan teknologinya.
"Aturan ini akan semakin menargetkan dan memperkuat kontrol kami untuk membantu memastikan RRC dan pihak lain yang berusaha menghindari hukum kami dan merusak keamanan nasional AS gagal dalam upaya mereka," kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo dalam pernyataan pada Rabu, mengacu pada Republik Rakyat China.
"Kami akan terus menjaga keamanan nasional dengan membatasi akses ke semikonduktor canggih, menegakkan aturan secara agresif, dan secara proaktif mengatasi ancaman baru dan yang muncul."
Pemerintahan Biden tengah berusaha memperkuat warisannya dalam membatasi aliran teknologi canggih ke China menjelang kekuasaannya berakhir dalam hitungan hari.
Partai Demokrat merilis serangkaian kontrol menyeluruh pada akses negara itu terhadap cip dan kecerdasan buatan (AI), dan juga berbagai aturan lain pada menit-menit terakhir sebelum meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.
Pada Senin, AS menerbitkan pembatasan penjualan cip AI oleh perusahaan seperti Nvidia Corp dan produsen perangkat canggih lainnya ke pusat data di sebagian besar negara. Langkah uji tuntas berlaku untuk ekspor semikonduktor, yang termasuk dalam pembatasan global tersebut.
Aturan untuk cip AI mengikuti kontrol yang diumumkan pada Desember untuk memutus akses Beijing ke cip memori bandwidth tinggi, yang merupakan komponen penting AI. Peraturan hari ini mencakup beberapa pembaruan terhadap langkah-langkah sebelumnya.
Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa negaranya "dengan tegas menolak" serentetan tindakan AS, dan bahwa aturan baru-baru ini "hanya akan memperkuat kepercayaan diri dan kemampuan China untuk menjadi mandiri dan inovatif secara teknologi."
(bbn)
