Logo Bloomberg Technoz

Israel Bom Gaza Beberapa Jam Usai Gencatan Senjata, 32 Jiwa Tewas

Rosmayanti
16 January 2025 09:50

Warga mengeluarkan jenazah usai serangan Israel di kamp pengungsi al-Bureij, Gaza tengah, Rabu, (18/9/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga mengeluarkan jenazah usai serangan Israel di kamp pengungsi al-Bureij, Gaza tengah, Rabu, (18/9/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Israel mengintensifkan serangan ke Gaza beberapa jam setelah gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera diumumkan, sehingga para mediator berusaha meredakan pertempuran menjelang gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1/2025). Demikian disampaikan penduduk dan otoritas di daerah kantong Palestina itu.

Kesepakatan gencatan senjata yang rumit antara Israel dan Hamas, yang menguasai Gaza, terjadi pada Rabu (15/1/2025) setelah berbulan-bulan dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, serta 15 bulan pertumpahan darah yang menghancurkan wilayah pesisir itu dan membuat Timur Tengah memanas.

Menyitir Reuters, Kamis (16/1/2025), perjanjian itu mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan secara bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza, tempat puluhan ribu orang telah terbunuh. Para sandera yang ditahan Hamas akan dibebaskan sebagai ganti tahanan Palestina yang ditawan Israel.

Pada konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu. Para negosiator bekerja sama dengan Israel dan Hamas untuk mengeksekusi kesepakatan tersebut.

"Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan," ujar Presiden AS Joe Biden di Washington.