“Sentimen ekstrem menyebabkan pergerakan yang kuat pasca-CPI (Consumer Price Index)," kata Steve Sosnick di Interactive Brokers.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, pasar derivatif hampir memastikan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan mereka di bulan ini.
“Pasar derivatif juga melihat 97% peluang suku bunga acuan akan bertahan di kisaran target 4,25% – 4,50% di bulan Maret 2025,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia secara tak terduga memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 Bps menjadi 5,75%, bertolak belakang dengan ekspektasi pasar bahwa BI akan mempertahankan suku bunga di 6,0%.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 %, suku bunga Deposit Facility turun 25 basis poin menjadi 5% dan suku lending facility juga turun 25 basis poin menjadi 6,5%.
Keputusan pemangkasan BI Rate ini karena rendahnya perkiraan inflasi pada 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%. Selain itu, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi.
“Dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” papar Perry dalam jumpa pers usai RDG, Rabu.
“Dalam kaitan ini BI terus optimalkan bauran kebijakannya untuk tetap jaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terang Perry.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pemangkasan ini cukup mengejutkan, karena terjadi di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah dan The Fed yang cenderung Hawkish.
“Penguatan Rabu ditopang oleh technical rebound signifikan pada saham-saham bank berkapitalisasi besar dan penguatan-penguatan saham rate-sensitive lainnya, terutama properti. Kondisi ini merespon pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps oleh BI,” mengutip riset Phintraco.
Spekulasi bottoming IHSG di kisaran 6.950 – 6.900 nampaknya terbukti dari technical rebound signifikan 1,77% IHSG di Rabu.
Stochastic RSI berpeluang membentuk golden cross pada oversold area bersamaan dengan penguatan IHSG tersebut. IHSG berpeluang uji resistance 7.100 – 7.130 di Kamis.
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BMRI, BBRI, BBNI, BBCA, CTRA, dan BSDE.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai mengalami rebound dan berpotensi menguji resisten terdekat di area 7.093 dan 7.197.
“Meski begitu trend masih Bearish, penguatan masih bersifat sementara. Ada potensi rebound tertahan di salah satu area resisten,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (16/1/2025).
BRI Danareksa juga memberikan catatan, waspadai potensi penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 6.956.
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, MAPI, PWON, dan TBIG.
(fad)