Logo Bloomberg Technoz

Meski inflasi umum terakselerasi, tetapi tidak dengan inflasi inti (core). Pada Desember, inflasi inti di Negeri Adidaya tercatat 0,2%. Melambat dibandingkan November yang sebesar 0,3%.

Secara tahunan, inflasi inti pada Desember adalah 3,2% yoy. Juga lebih rendah ketimbang November yang sebesar 3,2% yoy.

Inflasi IHK AS. (Sumber: Bloomberg)

“Pasar bersemangat dengan penurunan inflasi inti, yang kemudian menurunkan tekanan,” ujar Chris Zaccarelli dari Northlight Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Perlambatan laju inflasi inti membuat pasar memandang bank sentral Federal Reserve bisa memangkas suku bunga acuan lebih awal. Sebelumnya, The Fed diramal baru bisa menurunkan suku bunga acuan pada September atau Oktober. Namun dengan rilis data inflasi terbaru, pasar memperkirakan pemotongan bisa terjadi paling cepat Juli.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana dengan prediksi harga emas hari ini? Apakah masih kuat naik lagi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,37. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Akan tetapi, patut diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 97,97. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, rasanya tekanan terhadap harga emas masih mungkin terjadi. Target support terdekat adalah US$ 2.679/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka target selanjutnya ada di US$ 2.663/troy ons yang adalah MA-10.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.702/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke arah US$ 2.705/troy ons.

(aji)

No more pages