Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, perusahaan masih memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp220,3 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp329,4 triliun berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024.

Menanti Dividen Final

Ekspektasi dividen dari BBRI belum berakhir. Perusahaan masih akan membagikan dividen final yang diprediksi jatuh pada Maret 2025.

Tidak menutup kemungkinan, nilai dividen final BBRI tahun buku 2024 akan tetap optimal. Ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjaga payout ratio besar, mengingat permodalan BRI kuat.

BBRI membukukan laba bersih Rp50 triliun pada November 2024, naik sekitar 3,96% secara tahunan. Asumsikan laba ini finish di kisaran Rp60 triliun hingga Desember 2024.

Sebagai catatan, BBRI membagikan dividen final tahun buku 2023 dengan payout ratio 80% dari laba bersih.

Kemudian, jika BBRI masih menggunakan payout ratio yang sama, maka total dividen tahun buku 2024 mencapai sekitar Rp48 triliun.

Senilai Rp20 triliun sudah dibagikan dalam bentuk dividen interim kemarin. Artinya, masih ada sekitar Rp28 triliun yang akan cair pada Maret mendatang.

Mayoritas analis dalam konsensus Bloomberg masih memasang sikap bullish untuk saham BBRI.

Ini tercermin dari 33 analis yang merekomendasikan buy. Hanya dua analis yang merekomendasikan hold dan satu analis merekomendasikan sell.

Rekomendasi terbaru datang dari analis UOB Kay Hian, Posmarito Pakpahan, yang per kemarin merekomendasikan buy saham BBRI dengan target harga Rp5.600/saham.

Adapun target harga secara konsensus ada di level Rp5.493/saham.

(red)

No more pages