“Untuk The Fed, ini belum cukup untuk mendorong pemangkasan pada Januari,” ujar Seema Shah, Kepala Strategi Global di Principal Asset Management. “Namun, jika bulan depan ada laporan IHK yang serupa dan data pekerjaan melemah, pemangkasan pada Maret bisa saja terjadi.”
Setelah laporan IHK dirilis, imbal hasil obligasi AS turun, indeks S&P 500 dibuka lebih tinggi, dan nilai dolar melemah.
Ekonom menilai IHK inti sebagai indikator yang lebih baik dalam melihat tren inflasi dibandingkan IHK keseluruhan, yang sering kali dipengaruhi oleh fluktuasi harga makanan dan energi. IHK keseluruhan naik 0,4% dari bulan sebelumnya, dengan lebih dari 40% kenaikan disumbang oleh sektor energi.
Laporan ini menjadi catatan terakhir inflasi di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menghadapi tekanan harga tinggi pasca-pandemi. Selama masa jabatannya, inflasi tercatat meningkat 20%. Presiden terpilih Donald Trump akan dilantik minggu depan, dan kebijakan ekonominya—terutama terkait tarif—diperkirakan akan meningkatkan tekanan inflasi. Ekspektasi konsumen terhadap inflasi juga mulai meningkat.
Kenaikan IHK juga dipicu oleh harga makanan, tarif pesawat, kendaraan baru dan bekas, asuransi mobil, serta layanan medis. Harga barang, di luar makanan dan energi, hanya naik 0,1% setelah kenaikan 0,3% pada November.
Harga tempat tinggal, kategori terbesar dalam layanan, naik 0,3% untuk bulan kedua berturut-turut. Subkategori seperti sewa hunian utama dan sewa ekivalen pemilik rumah juga mencatat kenaikan kecil, yang merupakan kenaikan terkecil sejak 2021.
“Data IHK inti yang mengejutkan ini menunjukkan bahwa disinflasi masih berlangsung,” kata Anna Wong dan Stuart Paul dari Bloomberg Economics. “Bersama dengan data IHP bulan ini, kami perkirakan deflator PCE inti—indeks inflasi favorit The Fed—akan menunjukkan angka yang sesuai dengan target inflasi 2%.”
Indeks PCE (personal consumption expenditures) tidak memberikan bobot besar pada komponen tempat tinggal, berbeda dengan IHK. Beberapa kategori yang memengaruhi PCE dari indeks harga produsen (IHP), yang dirilis Selasa (14/01/2025) lalu, sebagian besar stabil. Namun, tarif penerbangan yang diukur oleh IHP meningkat signifikan.
Setelah laporan IHK, beberapa ekonom memproyeksikan PCE inti untuk Desember—yang akan dirilis akhir bulan ini—akan naik 0,2%.
“Kami masih yakin bahwa inflasi PCE inti akan sedikit menurun dalam dua bulan ke depan, memperkuat alasan bagi FOMC untuk melonggarkan kebijakan pada pertemuan akhir Maret,” ujar Samuel Tombs, Kepala Ekonom AS di Pantheon Macroeconomics.
Selain itu, The Fed juga mencermati pertumbuhan upah, yang dapat mencerminkan pola konsumsi masyarakat—motor utama perekonomian. Laporan terpisah yang dirilis Rabu menunjukkan pendapatan riil per jam naik 1% dari tahun sebelumnya, kenaikan tahunan terkecil sejak Juli.
Meski data penjualan ritel, ekspektasi inflasi, dan pasar perumahan akan dirilis dalam dua minggu ke depan, laporan ini menjadi data ekonomi utama terakhir sebelum pertemuan The Fed pada 28-29 Januari.
Pernyataan dan proyeksi terbaru menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan tetap waspada terhadap risiko kenaikan inflasi dan memilih pendekatan hati-hati dalam menyesuaikan suku bunga.
(bbn)