Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa pihaknya telah mempelajari kasus Koin Jagat. Sehingga saat ini, Komdigi tengah menjalin diskusi intensif bersama pengembang aplikasi, khususnya menyangkut poin inovasi dan kreativitas.
"Sekarang sedang dilakukan diskusi cukup intensif juga untuk Koin Jagat. Pertama, inovasi dan kreativitas dari aplikasi, ini sebetulnya punya niat yang bagus. Tetapi dalam perkembangannya, terutama mereka ada semacam game yang treasure hunt gitu ya. Jadi kayak berburu harta karun, tapi dalam hal ini koin," terang Nezar. "Ini yang kita coba review bersama dengan pengembangnya juga."
Pihak pengembang aplikasi, lanjut Nezar juga disebutnya telah mendapatkan aduan terkait dampak negatif yang dilakukan oleh pengguna.
"Kita sudah sampaikan kepada pengembangnya. Jadi pengembangnya itu me-review dan kemudian mungkin akan mengubah bola permainannya untuk tidak sampai merusak [fasilitas umum]," ucap Nezar.
Adapun Komdigi disebutnya juga telah bertemu dengan pihak pengembang dan diskusi antara kedua belah pihak masih terus berlangsung.
Sebagai catatan, Koin Jagat adalah permainan berbasis aplikasi yang terdapat dalam platform Jagat, dalam diakses melalui Google Play Store.
Koin Jagat memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung antar pengguna melalui berbagai fitur interaktif. Salah satu fitur utama dari Jagat adalah kemampuan untuk berbagi lokasi secara real-time dan menandai tempat-tempat favorit atau berkesan.
Fitur tambahan "Jagat Coin Hunt" menarik perhatian karena setiap koin yang dapat ditukarkan dengan hadiah uang tunai. Di Jakarta, misalnya, total hadiah yang tersedia mencapai Rp850.000.000 pada bulan Desember 2024.
Dalam permainan Koin Jagat, terdapat tiga jenis koin yang harus dicari oleh para pemain, yaitu koin emas, koin perak, dan koin perunggu. Setiap jenis koin memiliki nilai yang berbeda-beda, dan pemain yang berhasil menemukan koin tersebut berhak menukarnya dengan uang tunai.
(wep)
