Menurut Perry, bank sentral bisa menakar arah kebijakan pemerintah AS, salah satunya terkait proyeksi defisit fiskal tahun besar yang sudah mulai kelihatan menjadi 7,7%. Selain itu, BI juga dapat menakar sebesarapa besar dampaknya terhadap kenaikan yield US Treasury atau imbal hasil obligasi AS, baik tenor 2 tahun maupun 10 tahun.
BI juga mengklaim dapat menakar arah kebijakan suku bunga acuan AS atau fed fund rate (FFR) yang diperkirakan hanya berlangsung satu kali sebesar 25 basispoin (bps) pada 2025. Selain itu, BI juga sudah bisa memperkirakan arah pergerakan indeks dolar AS di masa mendatang.
"Kami tidak harus menunggu semuanya jelas, karena yang namanya pengambilan keputusan selalu menghadapi ketidakpastian. Intinya, ada dua hal yang mempengaruhi kebijakan, yakni indikator ekonomi keuangan dan kejelasan arah kebijakannya. Soal kejelasan arah kebijakannya sudah mulai kelihatan, meskipun belum jelas banget," tutur Perry.
(lav)