Namun, hubungan bisnis Musk dengan China—Tesla membuat setengah dari semua mobil listriknya di negara ini—ditambah dukungannya terhadap klaim teritorial Presiden Xi Jinping atas Taiwan telah membuatnya disukai oleh Partai Komunis.
Babak baru TikTok menunjukkan bahwa Beijing menganggap penyegaran politik utama presiden AS yang akan datang sebagai kekuatan yang bersahabat.
Sebuah kondisi dimana memposisikan Elon Musk sebagai lawan bicara yang kritis ketika dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini pasti akan duduk untuk melakukan perundingan perang dagang dalam beberapa bulan mendatang.
Kepentingan Beijing
Pemerintahan baru Trump dipenuhi oleh orang-orang yang sangat mendukung China, seperti Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan orang-orang seperti Kepala Departemen Keuangan Scott Bessent, yang percaya bahwa Xi setidaknya layak mendapatkan tarif secara bertahap.
Tentu saja keadaan bisa berubah. Tesla adalah target yang jelas bagi Beijing untuk menyerang sebagai pembalasan atas hukuman Amerika, atau jika ingin menekan Elon Musk untuk mempengaruhi Trump.
Satu hal yang pasti, Elon Musk yang masih menduduki posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia, terkenal lincah.
Satu hal yang terlihat pasti: Menjadi penyelamat TikTok akan menjadi dorongan ego lain bagi miliarder blak-blakan yang sudah siap untuk menarik hubungan diplomatik yang paling penting di dunia.
(bbn)
