Logo Bloomberg Technoz

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 %, suku bunga Deposit Facility turun 25 basis poin menjadi 5% dan suku lending facility juga turun 25 basis poin menjadi 6,5%,” papar Perry dalam jumpa pers usai RDG, Rabu (15/1/2025).

Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 38 Ekonom dan/atau Analis menghasilkan median proyeksi BI Rate akan bertahan di angka 6%. 

Hasilnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia edisi perdana di 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 Bps menjadi 5,75%.

BI mulai berani merespons situasi pasar keuangan global yang masih bergejolak. 

Keputusan pemangkasan BI Rate ini karena rendahnya perkiraan inflasi pada 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%. Selain itu, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi. 

Pergerakan BI Rate (Bloomberg)

“Dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry. 

“Dalam kaitan ini BI terus optimalkan bauran kebijakannya untuk tetap jaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terang Perry.

Adapun pergerakan saham-saham keuangan, saham properti, dan saham konsumen non primer juga menjadi pendukung penguatan IHSG dengan kenaikan mencapai 3,11%, 2,62% dan 1,28%.

Saham-saham keuangan yang melaju pesat adalah, saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) melejit 7,74%, dan juga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) melesat 6,68%.

Senada, saham properti juga terbang hingga mendukung penguatan IHSG, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menguat 19,8%, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melesat 7,88%. Serta, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menguat 5,56%.

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori ekspansif antara lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 7,64%, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terbang 6,78%, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 6,48%.

Pada kesempatan yang sama BI juga menuturkan, Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2024 tercatat 10,39% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hal ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulanan yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025.

“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga, di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil RDG BI Bulanan, Rabu.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebesar 8,35% (yoy), 13,62% (yoy), dan 10,61% (yoy).

Ke depan, Perry memperkirakan pertumbuhan kredit meningkat dalam kisaran sasaran 11%–13% pada 2025, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik, dan dukungan kebijakan makroprudensial BI. Berbagai kebijakan insentif dari pemerintah diperkirakan juga dapat mendorong permintaan kredit lebih lanjut.

(fad/ain)

No more pages