Logo Bloomberg Technoz

Bernilai Jumbo, BI Sudah Kucurkan Insentif Likuiditas Rp295 T

Dovana Hasiana
15 January 2025 16:30

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hingga pekan kedua Januari 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan telah menyalurkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) sebesar Rp295 triliun. Angka itu meningkat 13,8% dibanding kinerja penyaluran insentif KLM pada akhir Oktober 2024 lalu, yakni Rp259 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan insentif telah disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp129,1 triliun. Selanjutnya, untuk bank bank umum swasta nasional sebesar Rp130,6 triliun, bank perekonomian daerah sebesar Rp29,9 triliun, dan kantor cabang bank asing sebesar Rp5 triliun. 

"Mulai 1 Januari 2025, insentif KLM telah disalurkan pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja," ujar Perry dalam Konferensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulanan, Rabu (15/1/2025). 

Sektor-sektor yang dimaksud antara lain: sektor pertanian, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan serta pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemudian, sektor konstruksi, real estate, dan perumahan rakyat, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau.

Ke depan, Perry mengatakan BI akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga (K/L), perbankan, dan pelaku usaha.