Logo Bloomberg Technoz

Konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg dari 38 institusi sampai Rabu pagi ini, menghasilkan angka median 6%. Para ekonom yang disurvei, secara bulat memperkirakan BI akan kembali mempertahankan BI rate di level 6%, menimbang ancaman yang masih besar terhadap rupiah.

Dalam paparannya siang ini, Gubernur Perry menyatakan, pertumbuhan ekonomi RI tahun ini akan ada di kisaran 4,7%-5,5%, turun dibandingkan proyeksi bank sentral sebelumnya di angka 4,8%-5,6%.

Menurut Perry ada tiga penyebab turunnya proyeksi tersebut. Pertama, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkaitan dengan rendahnya ekspor karena melambatnya permintaan negara mintra dagang utama kecuali dari Amerika Serikat (AS).

Kedua, konsumsi rumah tangga masih lebih khususnya kelas menengah ke bawa karena belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.

Ketiga, dorongan investasi swasta juga belum kuat, masih besarnya kapasitas produksi untuk penuhi permintaan domestik dan ekspor.

“Dalam kaitan ini BI terus optimalkan bauran kebijakannya untuk tetap jaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terang Perry.

(rui)

TAG

No more pages

Artikel Terkait