Komentar terbaru Ueda muncul saat para pengamat BOJ mencari petunjuk tentang kemungkinan kenaikan suku bunga menjelang pertemuan kebijakan 23-24 Januari. Swap indeks semalam menunjukkan peluang kenaikan suku bunga sebesar 68% bulan ini, dan meningkat menjadi 86% pada Maret.
Pernyataan Ueda hari ini lebih spesifik mengenai apa yang mungkin dibahas pada pertemuan nanti dibandingkan dengan pandangannya pada awal bulan ini.
Komentarnya ini menegaskan sinyal dari Deputi Gubernur Ryozo Himino kemarin, yang juga tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga pekan depan. Himino bilang, Dewan BOJ akan memutuskan apakah akan menaikkan biaya pinjaman berdasarkan prospek yang akan disusun pada pertemuan nanti.
"Komentar Ueda secara garis besar mirip dengan pernyataan Himino, tetapi mengingat dia adalah gubernur, bobot kata-katanya berbeda," kata Takeshi Ishida, ahli strategi mata uang di Kansai Mirai Bank. "Pasar menafsirkannya sebagai kemungkinan kenaikan suku bunga pada Januari."
Pada pertemuan mendatang, bank sentral juga akan merilis laporan prospek ekonomi terbarunya, di mana para pejabat mungkin akan mendiskusikan peningkatan proyeksi inflasi mereka, menurut narasumber yang mengetahui masalah tersebut.
Narasumber itu menambahkan, para pejabat mungkin akan berbicara tentang peningkatan proyeksi untuk indeks harga dasar tahun fiskal ini dan tahun depan, yang mencerminkan lonjakan harga beras baru-baru ini dan melemahnya yen.
BOJ merilis laporan ekonomi regional setelah rapat para manajer cabangnya awal bulan ini, yang menunjukkan adanya kemajuan dalam kenaikan upah. Perusahaan semakin sadar akan perlunya pertumbuhan upah yang berkelanjutan, kata laporan tersebut.
Negosiasi upah dimulai dengan catatan yang relatif positif, di mana beberapa perusahaan, termasuk raksasa ritel Aeon Co dan perusahaan asuransi Nippon Life Insurance, dilaporkan berencana menaikkan gaji karyawan tertentu setidaknya 6%. Setelah pertemuan Desember, Ueda mengatakan ia ingin meninjau informasi tambahan terkai tren upah.
(bbn)