Surplus terbesar dengan AS karena komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesoris rajutan, pakaian dan aksesoris bukan rajutan. Dengan India, Indonesia surplus karena bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani/nabati. Indonesia surplus dengan Filipina karena komoditas kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati.
Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan beberapa negara. Dalam hal ini, Indonesia defisit terdalam dengan tiga negara, yakni China US$1,5 miliar, Australia US$493 juta, dan Brasil US$329 juta.
Defisit terbesar dengan China karena komoditas mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta plastik dan barang dari plastik. Defisit dengan Australia karena bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan, serta binatang hidup.
Terakhir, defisit dengan Brasil karena gula dan kembang gula, ampas dan sisa industri makanan, serta kapas.
(lav)