Logo Bloomberg Technoz

Surplus Neraca Dagang RI Merosot 5,8% 2024, Defisit China Bengkak

Dovana Hasiana
15 January 2025 13:25

Neraca dagang Korsel mencetak rekor defisit akibat kinerja ekspor yang buruk seiring perlambatan ekonomi dunia (Bloomberg)
Neraca dagang Korsel mencetak rekor defisit akibat kinerja ekspor yang buruk seiring perlambatan ekonomi dunia (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2024 kembali mengalami surplus US$31,04 miliar. Kendati demikian, nilai surplus menurun 5,84% dibanding kinerja pada 2023 yang mencapai US$36,89 miliar.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan neraca perdagangan nonmigas mencatatkan surplus US$51,44 miliar sepanjang 2024, lebih rendah US$5,35 miliar dibanding nilai surplus pada 2023 yang sebesar US$56,8 miliar.

"Di sisi lain, neraca perdagangan migas pada 2024 mengalami defisit US$20,4 miliar, meningkat dibanding defisit pada 2023 US$19,91 miliar," kata Amalia dalam Konferensi Pers Neraca Perdagangan Indonesia Periode Desember 2024, Rabu (15/1/2025).

Amalia menjelaskan surplus neraca perdagangan terbesar berlangsung dengan Amerika Serikat (AS) sepanjang 2024, yakni sebesar US$16,84 miliar. Kemudian, dengan India US$15,39 miliar, dan Filipina US$8,85 miliar.

Di sisi lain, defisit terbesar RI terjadi dengan China, yakni mencapai US$11,41 miliar, Australia US$4,76 miliar, dan Thailand US$3,84 miliar.