Tindakan tidak kooperatif dan transparan tersebut juga terlihat, berdasarkan penelusuran dilapangan, pabrik debitur masih tetap beroperasi seperti seolah tak terjadi kepailitan.
Kemudian, ketika tim kurator berusaha untuk mengecek bahan baku dan stok hasil produksi, ternyata masih sangat berlimpah.
"Going concern yang menjadi issue dan habisnya bahan baku untuk produksi, ternyata hanyalah bualan belaka yang disampaikan, senyatanya mereka memiliki stok bahan baku yang berlebih," tuturnya.
Adapun, upaya going concern tersebut sebelumnya diutarakan oleh pemerintah. Pemerintah ingin Sritex untuk tetap berproduksi agar tak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Pemerintah mendorong ini going concern, jadi untuk tetap berproduksi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, medio Desember 2024 lalu.
(ain)