Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengupayakan pencegahan terhadap peredaran obat yang tidak sesuai ketentuan termasuk obat setelan. 

Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa pendekatan antara lain social prevention, community-based prevention, dan situasional prevention.

Penguatan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi, dan pelaku usaha sangat penting dalam mencegah fenomena peredaran obat-obat tertentu/OOT dan obat setelan yang tidak sesuai dengan ketentuan. 

"BPOM juga telah berkoordinasi dengan PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) dan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) yang juga memiliki peran strategis dalam pencegahan penyalahgunaan,"ujar Taruna kepada Bloomberg Technoz, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Selain itu, Taruna mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penguatan regulasi, penyusunan program pencegahan kejahatan obat dan makanan yang berkelanjutan.