Perusahaan di Asia Tenggara Mulai Hindari Rantai Pasok dari China
Redaksi
15 January 2025 12:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu menyebutkan perusahaan di dunia sedang bersiasat menghadapi tantangan global. Ada banyak perusahaan di Asia Tengggara yang mulai mengurangi rantai pasok dari Tiongkok karena menghindari sanksi tarif dari Amerika Serikat (AS)
Mantan menteri perdagangan ini menyebutkan ada dua tantangan yang menjadi perhatian perusahaan-perusahaan dunia saat ini. Dua hal tersebut adalah, perang dagang dan upaya untuk mengubah rantai pasok (supply chain) untuk menghindari pengenaan tarif tinggi dari AS.
Pandangan Mari ini berdasarkan hasil riset The Conference Board, yang melakukan survei terhadap 1.700 perusahaan di seluruh dunia.
“Number one kekhawatiran adalah perang dagang dan itu naik dua kali lipat daripada sebelumnya, sekitar hampir 50%. Number two, 75% mengatakan mereka harus mencari atau merubah supply chain-nya. Jadi untuk lebih resilience terhadap geopolitik, terhadap macam-macam ketidakpastian yang terjadi,” jelas Mari, saat memberikan paparan di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Mari melanjutkan penjelasannya, dari 75% perusahaan yang mengatakan akan harus memperhatikan supply chain, terutama perusahaan yang basisnya di Asia Tenggara, 90% mengatakan harus mengubah supply chain untuk menghindari tarif yang akan dikenakan oleh AS.