Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, pasar mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka atas potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pasca rilis data pasar tenaga kerja Non-Farm Payrolls pada hari Jumat lalu
“Para pelaku pasar berspekulasi tidak ada pemangkasan suku bunga hingga bulan September dan Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga sebesar 30 bps di tahun 2025 ini,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, mayoritas saham-saham Blue Chip, termasuk bank-bank berkapitalisasi besar sudah memasuki oversold area. Terkait ini, pasar akan mencermati pengumuman RDG BI pada Rabu sore.
Dari dalam negeri, investor juga mengamati dengan saksama keputusan kebijakan Bank Indonesia hari ini untuk mendapat petunjuk tentang bagaimana Indonesia beradaptasi dengan ketidakpastian arah The Fed dan Pemerintahan baru AS.
Semua ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Bank Sentral Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuannya pada 6% setelah melakukan intervensi berulang kali untuk menstabilkan rupiah selama sebulan.
RDG BI diproyeksikan menahan suku bunga acuan di 6%, namun pasar menantikan pandangan BI kedepan dalam pengumuman hasil RDG BI tersebut.
(fad/hps)