Ada beberapa alasan di balik rendahnya angka ini. Wisatawan kerap kesulitan menggunakan aplikasi penting di China, seperti untuk pembayaran. Selain itu, maskapai asing menawarkan jauh lebih sedikit penerbangan internasional, hubungan ekonomi dan politik dengan beberapa negara menjadi tegang, serta persepsi negatif terhadap China di negara maju, sebagian disebabkan oleh isu hak asasi manusia.
Dewan Negara juga menyatakan pada Senin bahwa pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menawarkan voucher bagi warga China guna meningkatkan pengeluaran pariwisata. Selain itu, pemerintah akan mengalokasikan obligasi khusus untuk mendukung proyek budaya dan pariwisata. Langkah lainnya adalah memperkenalkan program ramah keluarga, lebih banyak kunjungan lapangan untuk pelajar, serta opsi perjalanan yang lebih nyaman bagi lansia.
(bbn)