Foster Wong dan Josh Xiao - Bloomberg News

Bloomberg, China mengumumkan rencana untuk memperluas skema bebas visa sepihak, sebagai bagian dari upaya pemerintah mendorong pariwisata guna mendukung pemulihan ekonomi yang belum merata.

Dewan Negara menyatakan akan memberikan pembebasan visa untuk lebih banyak negara secara "bertahap dan teratur," meskipun tidak merinci negara mana saja yang akan masuk dalam daftar tersebut. Dalam pengumuman yang dirilis Senin (13/01/2025) malam, kabinet juga menambahkan bahwa durasi tinggal bebas visa akan diperpanjang "secara proporsional."

Janji tersebut memperluas pelonggaran visa yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dimulai pada 2023 untuk puluhan negara. Beijing berharap lebih banyak kunjungan wisatawan dapat mendukung ekonomi yang lesu, memfasilitasi investasi, dan meningkatkan citra negara sebelum Donald Trump yang terpilih kembali sebagai presiden AS menjabat, yang diperkirakan akan menguji hubungan bilateral.

Namun, jumlah wisatawan asing masih jauh dari harapan pemerintah. Data dari otoritas imigrasi menunjukkan jumlah kunjungan masuk dan keluar wisatawan asing sepanjang 2024 mencapai sekitar 64,9 juta. Angka ini naik 82,9% dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi hanya sekitar 66% dari 2019, ketika lebih sedikit negara yang menikmati bebas visa.