Sementara yield diminta investor rata-rata mencatat kenaikan seiring dengan lonjakan imbal hasil surat utang di pasar sekunder dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk tenor favorit dalam lelang ini, yaitu PBS003 misalnya, yield penawaran terendah hingga tertinggi tercatat masing-masing 6,90% hingga 7,24%. Kisaran itu jauh dibandingkan lelang SBSN sebelumnya di angka 6,74% dan 7,09% untuk seri yang sama.
Pemerintah akhirnya memenangkan keseluruhan penawaran dalam lelang sejumlah Rp10 triliun, sesuai target indikatif. Seri terbanyak dimenangkan dari sisi nominal adalah PBS003 sebesar Rp3,85 triliun dan PBS0038 sebanyak Rp2,80 triliun.
Animo investor yang lebih baik dibandingkan lelang SUN pekan lalu, agaknya terbantu oleh sentimen pasar hari ini yang relatif lebih ramah setelah dikabarkan bahwa tim ekonomi Trump tengah menyusun formula kebijakan tarif impor dengan skenario penerapan bertahap.
Kabar itu melegakan pasar ditandai dengan pelemahan indeks dolar AS ke level 109,53, setelah hari sebelumnya sempat menyentuh 110 pada intraday trading.
Rupiah pun akhirnya ditutup menguat tipis 0,06% di pasar spot di level Rp16.265/US$. Sementara yield Treasury juga melandai di mana tenor 10 tahun turun sedikit 0,6 bps ke 4,77%.
Perkembangan global mempengaruhi pula gerak yield SUN hari ini di mana tenor 1 tahun turun ke 7,10%. Sedangkan tenor 10 tahun stagnan di 7,27%. Namun tenor 20 tahun masih meningkat ke level 7,35%, seperti ditunjukkan data Bloomberg.
(rui/aji)