Logo Bloomberg Technoz

Akan tetapi, pertemuan tersebut tak kunjung terjadi. Belakangan, Megawati mengatakan sengaja tak mendengarkan orang-orang di sekitarnya untuk bertemu dengan Prabowo. Dia mengklaim, tak ingin pertemuan tersebut dikaitkan dengan pembagian kursi kabinet. Dia pun mengatakan, PDIP mendukung pemerintahan Prabowo, namun memilih berada di luar struktur pemerintahan tersebut.

Megawati kembali mengungkit soal rencana pertemuannya dengan Prabowo pada HUT ke-52 PDIP, pekan lalu. Dia mengatakan ada sosok yang rindu pada masakan nasi gorengnya -- merujuk pada menu pertemuan Prabowo dan Megawati pada 2019. Dia mengklaim belum bisa bertemu dengan Prabowo sebelum pelantikan presiden karena masih pusing usai sejumlah kader PDIP gagal pada Pemilu dan Pileg 2024.

Dalam pidato yang sama, Megawati pun kembali menegaskan tak akan mengganggu pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengklaim, PDIP mendukung kebijakan Prabowo yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Meski demikian, dia memastikan tak akan bergabung atau masuk dalam Kabinet Merah Putih.

“Nah mengenai yang lain-lain itu [posisi politik PDIP] kita belum tahu, dan tidak dalam kapasitas saya untuk memberikan komentar,” ujar Dasco.

Ketua Umum PDI PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto dikabarkan kerap mengirimkan masing-masing kadernya untuk menjalin komunikasi. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.

Basarah menjelaskan komunikasi Megawati dengan Ketum Partai Gerindra tersebut berjalan baik dan terjalin sudah cukup lama. Ia menyebut terdapat kader PDIP yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan kepada Prabowo melalui kader Gerindra yang lain.

Begitu juga sebaliknya, dirinya mengklaim terdapat kader Gerindra yang ditugaskan Prabowo untuk menyampaikan pesan kepada Megawati melalui kader yang dipercaya oleh Prabowo.

“Iya selama ini kan komunikasi antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo juga sudah cukup berjalan baik ya, meskipun masih melalui orang-orang yang Ibu Mega percayakan untuk menyampaikan pesan kepada Pak Prabowo,” kata Basarah.

(azr/frg)

No more pages