Logo Bloomberg Technoz

Direksi Perusahaan Petrosea, dalam keterangan tertulisnya menerangkan aksi korporasi Stock Split menjadikan harga saham lebih terjangkau oleh investor pasar modal, terutama pemegang saham perorangan.

Stock Split saham PTRO ditujukan untuk meningkatkan permintaan saham, menarik minat investor baru dan memperluas basis pemodal yang berujung pada peningkatan likuiditas serta frekuensi perdagangan saham.

Seiring dengan ekspansifnya fundamental Perusahaan, saham PTRO selaras dan terus tumbuh. All Time High saham PTRO dinilai merupakan hasil dan cerminan dari bisnis Petrosea dalam menjaga pertumbuhan di track positif.

Berdasarkan catatan Bloomberg Technoz, performa saham PTRO sangat impresif di sepanjang tahun 2024, dengan keberhasilan mencatat kenaikan harga saham mencapai 340% lebih.

Dalam tujuan tersebut, PTRO menggelar Stock Split dengan rasio 1:10. Dengan demikian, Nilai Nominal saham tersebut berubah menjadi Rp5/saham dari sebelumnya Rp50/saham.

Kemudian, dengan Stock Split jumlah saham beredar akan menjadi 10.086.050.000 (10,08 miliar) saham. Dari sebelumnya jumlah saham PTRO tercatat 1.008.605.000 (1 miliar) saham.

“Harga saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan permintaan atas saham Perseroan, menarik minat para calon investor baru dan memperluas basis pemodal, baik kelompok pemodal nasional maupun pemodal asing, serta klasifikasi pemegang saham perorangan dan badan usaha,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.

Maklum saja, kenaikan harga saham PTRO bahkan jauh melebihi dan melangkahi catatan IHSG.

Prospek Saham PTRO Usai Stock Split

Usai Stock Split, Petrosea terus menggeber kontrak-kontrak produktifnya, yang baru saja resmi akan menerima kontrak jasa pertambangan baru berasal dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai total US$1 miliar atau mencapai Rp16 triliun.

Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi langsung oleh Head of Supply Chain Management INCO Sadewo Prasetyo. Dia mengatakan, kontrak tersebut dilakukan usai melalui proses lelang berdasarkan prinsip tata kelola Perseroan.

Menurutnya, jasa pertambangan meliputi Bahodopi Blok 2 dan 3 dengan periode waktu selama 10 tahun.

Di 2024, Petrosea juga gencar ekspansif, pada Juli 2024, PTRO dan INCO menandatangani perjanjian pengadaan dan konstruksi Blok Pomalaa senilai total Rp2,8 T

Nilai kontrak PTRO per Agustus 2024 telah mencapai US$4.2 miliar, melejit 56% dari posisi Juni 2024 US$2,7 miliar. Dan juga di November 2024, PTRO berhasil meraih kontrak jasa pertambangan batu bara senilai Rp4 T.

Tim Riset Mirae Asset Sekuritas, dalam riset terbarunya memaparkan, pertumbuhan kontrak PTRO memang impresif. Hingga Agustus 2024, PTRO telah meraih kontrak baru US$1,9 miliar (Rp30,4 triliun) dari sebelumnya Rp6,7 triliun di 2023.

“Angka kontrak ini adalah capaian tertinggi PTRO sejak berdiri 52 tahun lalu. PTRO bergerak di jasa pertambangan, EPC dan migas. Klien PTRO merupakan nama besar seperti Kideco, Freeport, INCO, dan BP Berau,” mengutip riset Mirae Asset Sekuritas yang berjudul ‘Panen Kontrak PTRO.’

Petrosea juga gencar melakukan diversifikasi ke proyek-proyek lain dari berbagai komoditas, seperti mineral, dan lain-lain. Adapun raihan kontrak baru ini tentunya akan menjadi pendapatan Perusahaan di masa depan.

(fad/dba)

No more pages