Logo Bloomberg Technoz

Neil Jerome Morales - Bloomberg News

Bloomberg, Filipina telah membunyikan alarm karena kapal besar China bergerak mendekati pantai baratnya yang menghadap Laut China Selatan (LCS). Langkah ini menunjukkan ketegangan baru muncul sesaat sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump dilantik.

Dewan Keamanan Filipina, Jonathan Malaya, mendesak China untuk segera menarik kapal Penjaga Pantai seberat 12.000 ton yang dikenal sebagai "Monster" yang terlihat 77 mil laut (143 kilometer) di lepas pantai Filipina. 

"Akhir-akhir ini, kami terkejut dengan meningkatnya agresi yang ditunjukkan oleh Republik Rakyat China dengan mengerahkan kapal raksasa tersebut," kata Malaya dalam konferensi pers Selasa (14/1/2025) bersama pejabat keamanan lainnya. "Kapal itu juga semakin dekat ke pantai Filipina. Ini mengkhawatirkan."

Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan respons atas laporan ini.

Manila dan Beijing telah berselisih di perairan yang disengketakan itu dalam beberapa bulan terakhir saat kedua negara itu menegaskan klaim mereka atas wilayah di LCS.

Filipina adalah sekutu lama Amerika Serikat (AS), yang memungkinkannya meminta bantuan AS jika terjadi serangan senjata di perairan yang disengketakan dan menyimpan potensi energi yang sangat besar tersebut.

China baru-baru ini memperluas klaimnya di LCS dengan mengerahkan kapal-kapal dan mengadakan latihan militer berskala besar, berdalih bahwa tindakannya itu dapat dibenarkan. Pada tahun 2016, pengadilan internasional mengatakan klaim besar-besaran oleh China tidak memiliki dasar hukum, yang langsung ditolak oleh Beijing.

Langkah terbaru China ini mungkin disebabkan oleh perubahan kepemimpinan di AS, atau sebagai cara untuk menantang undang-undang terbaru Filipina yang menegaskan hak maritimnya sekaligus menormalisasi klaim lautnya melalui "nine-dash line (9DL)," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela pada kesempatan yang sama.

(bbn)

No more pages