Analis: Nilai Wajar Rupiah Ada di Rp17.552/US$
Ruisa Khoiriyah
14 January 2025 15:01
Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena 'strong dollar' telah membanting nilai rupiah hingga membukukan kinerja awal tahun terburuk dalam 15 tahun terakhir.
Rupiah telah melemah sekitar 1,1% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal tahun ini, year-to-date, tertekan keperkasaan indeks dolar AS (DXY) juga lonjakan permintaan valas di pasar yang luar biasa tinggi, di luar siklus musiman yang diamati.
Kajian Bahana Sekuritas mencatat, pada umumnya permintaan dolar AS di awal tahun relatif rendah sehingga membantu kondisi likuiditas valas lebih seimbang di pasar.
Namun, yang terjadi tahun 2025 ini berbeda. Adanya nilai utang luar negeri jatuh tempo Indonesia senilai US$6,8 miliar, sekitar Rp110,71 triliun (dengan kurs JISDOR BI per 13 Januari di Rp16.281/US$), membuat tekanan pada rupiah kian besar di tengah tren penguatan dolar AS di seluruh dunia.
"Kesenjangan permintaan dan penawaran valas sebenarnya jarang terjadi pada kuartal pertama karena biasanya permintaan valas memuncak pada Mei-Juni terdorong oleh pembayaran utang luar negeri jatuh tempo dan repatriasi dividen," kata Head of Research Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro dan Analyst Purbiantoro Lintang dalam catatan riset yang dirilis hari ini.