Analis: BI Rate Mungkin Bisa Naik Kuartal II
Ruisa Khoiriyah
14 January 2025 15:01
Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena 'strong dollar' telah membanting nilai rupiah hingga membukukan kinerja awal tahun terburuk dalam 15 tahun terakhir.
Nilai cadangan devisa yang diduga telah terkuras banyak demi rupiah, dan mungkin akan semakin besar ke depan seiring dengan berlanjutnya penguatan the greenback, dinilai membuka potensi kenaikan BI rate paling cepat pada kuartal II nanti.
Rupiah telah melemah sekitar 1,1% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal tahun ini, year-to-date, tertekan keperkasaan indeks dolar AS (DXY) juga lonjakan permintaan valas di pasar yang luar biasa tinggi, di luar siklus musiman yang diamati.
Kajian Bahana Sekuritas mencatat, pada umumnya permintaan dolar AS di awal tahun relatif rendah sehingga membantu kondisi likuiditas valas lebih seimbang di pasar.
Namun, yang terjadi tahun 2025 ini berbeda. Adanya nilai utang luar negeri jatuh tempo Indonesia senilai US$6,8 miliar, sekitar Rp110,71 triliun (dengan kurs JISDOR BI per 13 Januari di Rp16.281/US$), membuat tekanan pada rupiah kian besar di tengah tren penguatan dolar AS di seluruh dunia.